Posts Tagged ‘Diin’

Makna Diin

29 Januari 2009

Makna :

Diin secara umum diterjemahkan sebagai agama yang merupakan keyakinan seseorang serta mengatur hubungan ritualnya dengan tuhan. Dalam hal ini masyarakat umumnya membedakan agama atas dua jenis yaitu yang berasal dari manusia (ra’yu) dan yang berasal dari langit (samawi).

Dien mempunyai makna yang luas arti diantaranya

  • Kehormatan, pemerintahan, negara dan kekuasaan.
  • Ketundukan, kepatuhan, penghambaan dan penyerahan diri.
  • Memperhitungkan, mengadili, memberi ganjaran dan hukuman.

Dien adalah suatu sistem keimanan, ideologi dan  keyakinan atas segala sesuatu yang  mengatur dan menguasai diri seseorang, yang menjadi way of life dan merupakan sumber hukum dalam menetapkan sesuatu baik dalam lingkup hubungan antara manusia dengan Allah,  manusia dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungan sekitarnya.

 

Dengan demikian segala isme yang berkembang di masyarakat dan kemudian menguasai dan mengatur kehidupan diri dan masyarakat adalah  dien  Hal ini bisa terjadi karena dalam kenyataan kehidupan manusia saat ini, agama diposisikan sebagai hak asasi pribadi yang hanya ada dalam relung-relung ruang lingkup pribadi, sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat, dia lebih banyak diatur oleh sistem lain yang lebih menguasainya yang merupakan pelaksanaan dari isme-isme yang dianut yang tidak lain merupakan dien.

 

SIKAP MANUSIA TERHADAP DIIN

Kebanyakan manusia ketika diajak untuk mengikuti Diinul Islam mereka menolak dengan alasan bahwa mereka hanya bersedia Mengikuti Nenek Moyang.

 

Bahkan mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka.” 43.22

Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi Peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.”43:23

(Rasul itu) berkata: “Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya.” 43:24.

 

Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk.(5.104)

Dienul haq adalah ajaran yang membuat manusia mengakui hanya Allah saja sebagai pemilik Kemuliaan dan kehormatan yang membuat manusia hanya sujud di hadapan Allah dan tidak di hadapan yang lain.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab [189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Dien yang bathil adalah dien yang berlawanan dengan dienul haq, karena mau tunduk kepada penguasa lain selain Allah, tunduk, taat dan hormat dan menghamba serta mengikuti perintahnya karena takut atas hukuman.   Barang siapa yang mengabaikan kedaulatan dan kerajaan Allah serta mengakui manusia lain sebagai majikan dan penguasa dengan menjadi hambanya maka dia telah mengikuti dien yang bathil.

Barangsiapa  mencari  agama  selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (3:85)

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS 98:5)

Untuk menunjukan manusia kepada dienul haq, Allah telah mengutus para rasul dengan membawa dienul yang benar dengan tujuan mengakhiri kedaulatan Tuhan-tuhan palsu dan meningkatkan harkat martabat manusia agar tidak menjadi hamba pelayan dari siapapun kecuali dari Allah Penguasa Alam Semesta.

Karena perintah Allah disampaikan melalui perantaraan Rasul maka seorang yang mengakui Allah sebagai Tuhannya baru dikatakan patuh kepadaNya bila ia juga patuh pada rasulNya dan melaksanakan perintah yang diterima melalui utusannya tersebut. Islam telah diturunkan kepada manusia sejak dari penciptaan Adam dan penyampaian ajarannya telah disampaikan kepada manusia melalui para rasul dan Nabi termasuk Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad.  Ajaran Islam telah disempurnakan dan diperkuat pada tahap akhir evolusi melalui perantaraan Nabi dan rasul terakhir yaitu Muhammad.  Islam bukan agama yang baru tapi merupakan kebenaran yang sama yang turun melalui para rasul terdahulu kepada setiap manusia di setiap jaman.

Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Qur’an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Qur’an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya  sebelum itu: “Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?”.  Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan. (7:53)

Seluruh Dien yang disampaikan oleh para rasul tersebut adalah sama karena bersumber dari sumber yang sama yaitu Allah SWT. Para rasul tersebut membawa Islam sebagai Diennya. Islam adalah agama yang berlandaskan kepada penyerahan diri kepada Allah Swt serta kepatuhan untuk mengikuti hukum-hukumNya.  Karena hanya dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah maka manusia akan mendapat kedamaian yang hakiki di dunia dan akhirat.

Para rasul mengajarkan kepada ummatnya tentang cara dan jalan untuk melaksanakan kebajikan, dan kesalehan, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT serta cara-cara melaksanakan hubungan dengan manusia dan alam. Walaupun Dien yang dibawa para rasul adalah satu namun Syareat yang dibawanya berbeda-beda samapi sejauh tertentu karena disesuaikan dengan jamannya. Sebagian dari syareat rasul terdahulu ada dirubah, ditambah atau dikurangi, namun perubahan tersebut tidak pernah mengubah Dien yang dibawa. Dengan demikian maka Dien tidak terpengaruh oleh adanya perbedaan dalam pelaksanaan syareat.

Nama Islam berasal dari akar kata Silmi dan Salam yang berarti Damai yang merupakan salah satu nama dari Asmaul Husna. Segala seuatu dan segala fenomena yang ada didunia, selain manusia, dipelihara dan diatur seluruhnya oleh aturan-aturan Allah.  Kepatuhan terhadap Allah tersebut menunjukkan bahwa alam semesta ini, kecuali manusia, berada dalam kondisi keislaman. Manusia memiliki kualitas intelejensi berupa akal budi, karena itu maka manusia dihadapkan pada pilihan apakah mau patuh kepada Allah (yaitu menjadi Muslim) atau ingkar sehingga masuk ke dalam golongan kuffar.

Islam berarti penyerahan kepada Tuhan dan hidup damai dengan pencipta dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Islam adalah sistem total kehidupan. Seorang muslim diharapkan bisa hidup damai dan harmony dengan semua segmen kehidupan dan menyerahkan segala kepatuhan pengabdian dan lolaylitas hanya kepada Tuhan Semesta alam dan tidak kepada apapun selainnNYa.

 Dienul Islam pada prinsipnya mengandung tiga butir pemahaman yaitu:

  1. Pengakuan Allah sebagai Tuhan dan penguasa.
  2. Ketaatan hanya kepada Allah semata serta pengabdian yang tulus hanya kepadaNya.
  3. Keimanan terhadap hari akhir serta pertanggung jawaban di hadapan Allah terhadap segala perbuatan di dunia.

Tujuan Islam:

Islam bertujuan untuk melenyapkan segala macam gejala syirik dalam akidah sehingga akidah muslim tidak mungkin dikompromikan dan dicampur adukkan dengan paham hidup yang datangnya bukan dari Allah. Akidah  dan juga hanya mempercayai kekuatan Allah dan selain dari itu sebagai sumber segala kekuatan. Selanjutnya Islam juga mengajarkan agar kita mampu membumikan ajaran Islam ke dalam kehidupan kemasyarakatan yang konkrit

Dinul Islam sebagai Dasar Kehidupan

Misi Muhammad adalah untuk seluruh dunia dan untuk sepanjang waktu karena:

  • Keuniversalannya telah dikonfirmasikan secara jelas oleh Qur’an. (Surah 7: 158, 6:19, 34:28, 81:27).
  • Sebagai konsekuensi logis dari kenabian yang terakhir maka ia harus menjadi pemimpin dan petunjuk untuk seluruh manusia dari berbagai usia.
  • Allah telah memberikan melalui Muhammad suatu aturan yang lengkap yang harus diikuti dan  didukung oleh konsep kesempurnaan karena tanpa adanya kesempurnaan maka  Dienul Islam tidak akan berada pada kesempurnaan.
  • Adalah suatu kenyataan bahwa selama 1400 tahun, tidak ada manusia yang menyerupai kehidupan rasulullah atau mampu menghadirkan kitab yang menyamai Al qur’an.

Misi Muhammad dan para rasul yang membawa risalah Islam yang universal tidak berhenti hanya sampai penyampaian pesan  risalah, namun juga harus membimbing ummat untuk memahami ideologi, akhlaq, kode etik, perintah dan larangan serta bentuk pengabdian yang berlandaskan pada sistem islami. Ia juga harus menyebarkan kebenaran sehingga orang lain dapat meniru polanya dalam menciptakan kedamaian dalam peradaban dan kebudayaan.  Para mukmin harus tumbuh dalam petunjuknya menjadi masyrakat yang terorganisasi sehingga ayat Allah dapat terwujud di muka bumi.

Dengan diutusnya Muhammad Rasulullah, maka Allah telah memerintahkan agar seluruh cara pengabiddian yang telah lalu dihapuskan dan barang siapa yang akan mengabdi kepada Allah harus mengikuti  cara yang telah diajarkan kepada Rasul terakhir. Setelah adanya perintah ini maka tak seorangpun yang boleh mengabdi kepada Allah dengan cara yang sudah lalu karena jika masih mengikuti cara yang lama maka ia tidak mentaati perintah Allah melainkan mengikuti kemauan sendiri sehingga dipecat dari jabatan sebagai hamba Allah dan masuk ke dalam golongan Kafirin.

Ruang lingkup Islam meliputi aspek-aspek :

  • kehidupan Spiritual.
  • kehidupan Intellectual.
  • Kehidupan pribadi: kebersihan dan kesucian, makanan yang sehat, pakaian yang pantas, akhlaq dan tingkah laku yang pantas, dan hubungan sex yang baik melalui pernikahan.
  • Kehidupan keluarga:
  • Kehidupan sosial:
  • Kehidupan Ekonomi:
  • Kehidupan Politik:
  • kehidupan Internasional:

 Manusia sebagai pelaksana addin di muka bumi mempunyai tugas sebagai berikut:

 

1. Menegakkan kitabullah                    5:58

2. Menggapai keridoan Allah Mardhotillah                      13:22 2:207 48:29 9:72

3. Tugas manusia                                 51:56 6:162 98:5 1:5 2:21

4. Sebagai khalifah                              2:30 35:39

5. Sebagai penguasa dan pemimpin     6:165 10:73

6, Sebagai wakil                                   7:74 10:14

7. Sebagai pengemban tugas dakwah risalah kepada manusia 3:104 

Agama yang hakiki                              30.30   45.18 3.19, 3.83

Agama para nabi                                 42.13-15

Agama Ibrahim                                   2.130, 2.131, 2.132, 2.133, 2.134, 2.135, 3.95

kesempurnaan Islam                            5.3 5:4

Islam agama Allah                               3.19, 3.20

Islam di atas yang lain                         9.33, 48.28, 61.9

Menemukan Islam                               3.24, 3.25

Mencari agama selain Islam                 3.85 3.83